Sabtu, 18 Februari 2012

TANPA KATA


Sajak : DG.Kumarsana
 
Siapa yang menyihir laut, gunung, dataran senyap
jadi ikan yang melaut memahami musim demi musim
jadi burung-burung terpanah
jadi petani yang kehilangan tanah
menghamburkan bara angin
            terbang dalam kisaran waktu
sajakku gagu menyangga bumi yang kian tua berkerak termakan renta
tanpa kata
            hanya isyarat lepas kata kata tak bermakna
anak-anak belajar melafal ungkapan,siapa yang akan menjadi pendengar
jadi bekal demontrasi di jalanan atau melafal pernyataan di atas mimbar
pada berebutan turun ke jalan jalan suarakan keadilan yang tak pernah adil
suatu saat para leluhur turun melambaikan tangan
menyebar wewangian bunga ketika masih peka agama
sekarang gunung-gunung tanpa isyarat tanpa tekateki
tidak ada cinta tersembunyi lagi, karena tidak ada yang menyembunyikan lagi
telah hafal bahasa ikan di laut lupa musim
mana bayangmu hanya suara suara angin sembunyinya sunyi
mana para gagu yang pintar melafalkan mantram
kata-kata yang disucikan orang suci
mantram punya suara punya mujizat punya api
punya sayap berkepak burung burung tak terpanah bayangan angin
pinjam satu isyarat
pinjami para pejalan kaki, pendakian  tak henti
tak henti para nabi suarakan
katanya kita telah kehilangan akal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar