Senin, 20 Februari 2012

ARJUNABHIGAMANA PARWA(35)


Bhima berkata, “Makin hari hidup kita semakin berkurang. Bagaimanakah kita dapat menunggu masa waktu tiga-belas tahun itu, apabila kita tahu, bahwa setiap saat umur kita berkurang! Hanya orang yang maha tahu bahwa hidupnya tanpa batas dan tahu betul akan masa umur hidupnya sejalan tanpa menunggu tibanya saat yang lama itu. Tatkala itu kematian kita sudah menjelang. Maut merupakan perampas hidup manusia. Maka kita harus berjuang memperoleh kerajaan kita kembali selama kita belum mati. Ditangan kanda terletak hujan emas, kemasyuran dan kemakmuran yang dihasilkan oleh kekuasaan dan kesanggupan kanda itu.
            Sebab kesakitan karena menindas kemarahan lebih panas dari pada api. Sekarang juga aku terbakar karenanya. Aku dapat memejamkan mata pada waktu siang dan malam hari. Demikian pula Arjuna, si raja panah itu, hatinya pasti terbakar juga karena sedih, ia hidup disini seperti singa dalam kandang. Sahadewa dan ibunya Kunti yang tua, ibu dari pahlawan agung itu semuanya pada membisu, agar supaya kanda bersenang hati. Hanyalah aku sendiri dan Draupadi berkata kepada kanda, karena kami dibakar oleh hati marah. Namun apa yang aku ucapkan kepada kanda adalah juga disetujui oleh mereka semua.
            Karena jatuh dalam lembah kesusahan, maka timbullah napsu untuk berperang. Kanda berbudi luhur seperti brahmana. Kenapa kanda lahir dalam kasta keshatriya? Mereka yang lahir sebagai keshatriya pada umumnya mempunyai hati yang keras seperti baja. Kenapa kanda lalu memaafkan kedurjanaan putra Dhristharasthra itu? Kanda meruapakan orang yang berpengetahuan, terpuji, bijaksana dan bangsawan, kenapa kanda lalu berbuat, demi untuk menghargai kewajiban kanda seperti keadaannya ular besar yang tertipu oleh bayang-bayangannya? Bagaimana adik-adik kita, si anak Draupadi, istri dan ibu dari pahlawan sakti, putri Raja yang agung dan telah terkenal di seluruh dunia akan hidup tanpa dikenal orang? Demikian pula halku sendiri, wahai raja, bagaimana mungkin aku bisa menyamar supaya tidak dikenal orang, sedangkan seluruh dunia telah mengenal daku sejak aku masih kanak-kanak?
            Semua sahabat-sahabat kita yang mula-mula setia bakti kepada kita pasti akan menyebrang, meninggalkan kita, dan berdiri di belakang putra Dhritharasthra, dan semua mereka itu akan ikut memata-matai kita. Dan bila dikenal orang nanti, maka bahaya yang besar akan menimpa kita sampai saat ini kita sudah hidup selama tiga-belas bulan dalam hutan. Cobalah dihitung dengan seksama, berapa lamanya masih ada waktu tiga-belas tahun itu? Oleh karena itulah, hai raja, musnahkanlah musuh kanda! Sebab tidak ada kebajikan yang lebih mulia bagi seorang keshatriya dari pada berperang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar