Bhima
berkata,
“Makin hari hidup kita semakin berkurang. Bagaimanakah kita dapat menunggu masa
waktu tiga-belas tahun itu, apabila kita tahu, bahwa setiap saat umur kita
berkurang! Hanya orang yang maha tahu bahwa hidupnya tanpa batas dan tahu betul
akan masa umur hidupnya sejalan tanpa menunggu tibanya saat yang lama itu.
Tatkala itu kematian kita sudah menjelang. Maut merupakan perampas hidup
manusia. Maka kita harus berjuang memperoleh kerajaan kita kembali selama kita
belum mati. Ditangan kanda terletak hujan emas, kemasyuran dan kemakmuran yang
dihasilkan oleh kekuasaan dan kesanggupan kanda itu.
Sebab kesakitan karena menindas kemarahan lebih panas
dari pada api. Sekarang juga aku terbakar karenanya. Aku dapat memejamkan mata
pada waktu siang dan malam hari. Demikian pula Arjuna, si raja panah itu,
hatinya pasti terbakar juga karena sedih, ia hidup disini seperti singa dalam
kandang. Sahadewa dan ibunya Kunti yang tua, ibu dari pahlawan agung itu
semuanya pada membisu, agar supaya kanda bersenang hati. Hanyalah aku sendiri
dan Draupadi berkata kepada kanda, karena kami dibakar oleh hati marah. Namun
apa yang aku ucapkan kepada kanda adalah juga disetujui oleh mereka semua.
Karena jatuh dalam lembah kesusahan, maka timbullah napsu
untuk berperang. Kanda berbudi luhur seperti brahmana. Kenapa kanda lahir dalam
kasta keshatriya? Mereka yang lahir sebagai keshatriya pada umumnya mempunyai
hati yang keras seperti baja. Kenapa kanda lalu memaafkan kedurjanaan putra
Dhristharasthra itu? Kanda meruapakan orang yang berpengetahuan, terpuji,
bijaksana dan bangsawan, kenapa kanda lalu berbuat, demi untuk menghargai
kewajiban kanda seperti keadaannya ular besar yang tertipu oleh
bayang-bayangannya? Bagaimana adik-adik kita, si anak Draupadi, istri dan ibu
dari pahlawan sakti, putri Raja yang agung dan telah terkenal di seluruh dunia
akan hidup tanpa dikenal orang? Demikian pula halku sendiri, wahai raja,
bagaimana mungkin aku bisa menyamar supaya tidak dikenal orang, sedangkan
seluruh dunia telah mengenal daku sejak aku masih kanak-kanak?
Semua sahabat-sahabat kita yang mula-mula setia bakti
kepada kita pasti akan menyebrang, meninggalkan kita, dan berdiri di belakang
putra Dhritharasthra, dan semua mereka itu akan ikut memata-matai kita. Dan
bila dikenal orang nanti, maka bahaya yang besar akan menimpa kita sampai saat
ini kita sudah hidup selama tiga-belas bulan dalam hutan. Cobalah dihitung
dengan seksama, berapa lamanya masih ada waktu tiga-belas tahun itu? Oleh
karena itulah, hai raja, musnahkanlah musuh kanda! Sebab tidak ada kebajikan
yang lebih mulia bagi seorang keshatriya dari pada berperang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar