Di balik kaca, kubisikan kata hati
ketika bulan menggapai wajahmu, melintasi suram cahaya
retak bayangan hati
kitakah matahari yang memanas-manasi perangai hati
berlebih
dan bersama sama dalam keserakahan memburu bulan,
sinarnya luruhkan
wajah buram pada jendela terali hati, bisikmu
terpejam
menakar pesona sambil belajar memahat asmara
membidik cahaya dibirunya kilasan dunia benderang
di balik matamu bulanku
airmata berkaca-kaca terpanah air asmara
membidik matahati
di puncak gugurnya arah langit runtuhnya hujan
menggapai kilatan cahaya nanar
matamu penuh luka
bulan gugurnya hari-hari memahat hati
terbata
bata, bisikmu mengulang:
kembalilah kembalikan cinta yang hilang mengelupas
dan mengental pada keraknya hati, melepuh
di ujung jalanan tak beraspal
panas tersiram pantulan matahari
sambil membagi bagi kenangan
sepanjang lukaku likaliku penuh kepahitan
berbalut dalam diam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar