Selasa, 14 Februari 2012

ARAN-YAKA PARWA (10)


Prabhu Dhritharasthra mempersilahkan kepada Bhagawan Byasa agar beliau sendiri berkenan memberi nasihat kepada putranya. Bhagawan Byasa mengatakan, bahwa nasihat akan diberikan oleh Rhsi Maitreya yang segera akan tiba di Hastinapura, sesudah dapat mengunjungi para Pandawa di dalam hutan. Bhagawan Byasa lalu minta diri dan gaiblah beliau.
            Tiada berselang lama Rhsi Maitreya tiba di istana Hastinapura. Sesduah menerima ucapan selamat datang, beliau lalu menasihati Duryodhana dan mohon agar Duryodhana mengadakan perdamaian dengan Pandawa. Duryodhana lalu memukul pahanya serta tersenyum masam sambil menggoreskan kakinya di tanah. Beliau tidak mengucapkan sepatah kata jua pun.
            Rhsi Maitreya menjadi murka dan mengutuk, supaya dalam perang besar nanti paha Duryodhana dipatahkan oleh senjata Bhima. Namun kutukannya itu tanpa akibat, jikalau Duryodhana suka mengatakan perdamaian dengan Pandawa. Setelah berkata demikian Rhsi Maitreya minta diri dan meninggalkan Hastinapura.
(penulis, I Gusti Ngurah Ketut Sangka, Kerambitan 24 oktober 1964)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar