Kata terpatah
patah
oleh sumbu airmu
tak pernah kering
bagai hujan
telah engkau alirkan airnya menyusuri perjanjian : pernah kita sepakati
lalu lunglai
ketika kata kata mengalir di setiap jengkal tubuhmu
seolah telah
menguasai langit dan bumi
yang menjadi
rahim setiap percintaan kita
dan kau lipat
setiap harapan; tumpah lekuk nadiku
bahwa peradaban
memagari setiap mahkota kebenaran adalah agama dari ibumu
dimana bermula
igau mengajarkan moral
namun sepatah
kata engkau katakan hanya isyarat untuk tetap memulai indahnya
kebusukan kita :
setiap percumbuan selalu
kau jadikan pepatah
diam-diam engkau
simpan
rahimmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar