Pada
suatu hari Hyang Wasawa atau Indra dapat mengetahui
bahwa pandangan mata Arjuna acap kali di arahkan kepada bidadari Urwasi. Hyang
Wasawa lalu berkata kepada Gandharwa Chitrasena, “Hai Raja Gandharwa, pergilah
selaku utusanku pada pemuka bidadari Urwasi dan suruhlah ia mengabdi kepada
Arjuna. Katakanlah begini kepadanya: sebagaimana aku dengan alat-alat musikku
telah menjadikan Arjuna seorang ahli musik dan penyanyi, demikianlah hendaknya
saudari ajari dia supaya pandai bergaul di kalangan wanita-wanita.
Perintah dari Hyang Indra itu dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya oleh Raja Gandharwa Chitrasena. Kepada Urwasi beliau lalu
berkata: “ Telah kau ketahui, bahwa Arjuna akan dijadikan manusia utama oleh
Hyang Indra. Arjuna sudah pandai dalam segala bidang. Arjuna dipuja dan
disayangi oleh semua Dewa-Dewa. Arjuna diperkenankan menikmati keindahan di
surga. Atas perintah Hyang Indra, berilah Arjuna kepuasan atas keayuan dirimu,
berilah Arjuna mencium kakimu. Perbuatlah itu, wahai bidadari utama, oleh
karena Arjuna cinta kepadamu.!”
Bidadari Urwasi menyahut, “Mendengar tentang kebajikan
yang akan menghiasi orang, akan daku karuniakan kemashuranku kepada siapa pun
juga yang patut memilikinya. Kenapa aku tidak sudi memilih Arjuna sebagai
kekasihku? Demi perintah Hyang Indra dan persahabatanku dengan engkau, juga
berkat kebajikan Arjuna, aku bersedia tunduk di bawah kekuasaannya Dewa Asmara.
Aku dengan riang gembira akan pergi mendapatkan Arjuna.
(penulis, I Gusti Ngurah Ketut
Sangka, Kerambitan 24 oktober 1964)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar