Sabtu, 11 Februari 2012

PEREMPUAN BERGINCU MALAM (2)


Sajak : DG.Kumarsana


 
Dan gigirnya zaman telah merobek duniamu
menjadi pedati yang keras berlari
menjadi janji yang bertepi
            berkejar kejaran ke arah langit
            berhari-hari tanggalan nasib
menghadiri perkawinan hati
                        petik satu janji menghempas
            : jangan pernah abaikan kerisauan ini, dik!

Engkau masih belajar memanah angin
di balik gemerlap fashion show
dan pita suara jazz tunggal bersinambungan di atas rimba raya percintaan
mengukir zaman silih berganti
            : kau ungkap rindu yang sembunyi di balik pepohonan
                        di balik cahaya yang kelam
                        di simpang kemesraan
            dan engkau telah menjadi perempuan ke berapa di hadapan laki-laki itu
            berapa kali telah berubah-ubah warna gincumu
            lidahnya secara bergiliran
                        menghapus gincumu
                                    yang berganti ganti rupa

Sebuah hati menjerit,merobek langit
            menatap wajahmu yang menelan bara
            keletihan ini buat siapa
            kalau kangen menurutmu hanya lintasan persuaan sepintas

mari kita sama sama simpan kerinduan ini
di balik kaca, di balik pedati yang terus berlari
agar bulan bisa menggapai wajahmu
pada batas lintasan cahaya
            hati
            : ketika sebuah mimpi berlalu, telah menjadi birahi yang hangat membidik kemesraanmu
                                                             
Mangsit,jan’09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar