Sajak
DG Kumarsana
Kedua anak panah itu melesak
yang keluar dari busur cinta membuat angin henti
sejenak
menghembuskan keterpanaan
Kairata, siapakah engkau dalam penjelmaan
memunculkan harapan bermakna
akukah yang keliru mendambakan kedamaian
Hyang Siwa, sejauh manakah mampu terbias wajahmu
menjadikan aku naik ke surga, demikian sabdamu dalam
tiga muka
dalam kehadiran bermata tiga, langit berubah warna,
bumi ini bergetar
Hyang-Tri-Purusa, begitulah titah dalam dunia yang
bergetar lewat Pasupata nan utama
kelak gigilnya tubuh
sang sateru tanah Kaurawa yang terganjal pembuangan
tiga belas tahun, ya dalam pilihan bermata dadu
usang
hingga Hyang Catur-lokapala
beri keniscayaan gaib:
kedamaian
apakah teranugerah tanpa senjata
sang Dhananjaya menatap ke depan:
tanah
yang siap menghuni anyir darah
dalam
berbagai kebusukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar