Sajak : DG.Kumarsana
: Hujan
cuaca
Bagi bumi yang basahan di
kabut hati
mendung katakan kataku
punah berbakar kabar musim
tak sampai sampai
: langit
kerahasiaan
bumi yang renta
muara
kepenatan
disinilah,
wahai
hawa yang dijelmakan gadis
kuterima
nyalamu
memanggul manggul janji
tak
usai terlontar
bincangan segala bentuk
bintang bintang
peredaran cahaya waktu
dari
segala waktu
padam di ujungmu
sampai lidahku
kelu
lalu siapa isyaratkan kerapatan janin ini
sampai trenyuh kumenatap
tak ada kata dalam persimpangan
di hatimu yang bercabang
: Hujan
cuaca penggalan peristiwa
kehendak
menggayut kabutmu, menebar benih
keasingan
; apa mungkin !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar