Sajak: DG kumarsana
Bagi : ibuku tercinta
Pernahkah kesedihan menapak jalanku
sengak
dan gagap dalam meniti arah
jalannya angin memberimu celah doa yang engkau anggap baik dan suci dalam
mengukur arah jalanku
Pernahkah kegembiraan menggambarkan
kebahagiaan yang engkau butuhkan manakala aku membekali hidupku berpulang dalam
kegagalan
Bunda, kendati aku anak laknat
durhaka jalan telah engkau tunjukan adalah semboyan dalam melanglang setiap
arah napas urat nadi tubuhku kenyal asam garam
Senantiasa jalan napas merongrong
pada setiap sesak napasku dalam kegalauanmu yang berkepanjangan selalu membuat
udara dalam paru-paru terganjal
Aku membisu kelu menatap airmatamu
menumbuhkan semangat jiwaku
Aku membisu kelu menatap airmatamu
membayang warna rambutmu memutih dirampas usia
Aku membisu kelu menatap airmatamu
mata air hidupku yang mengalir pada setiap doadoa engkau jalin kata demi kata menata langkahku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar