Sajak : DG Kumarsana
Perjalanan belum
berakhir,dik
kita hirup
gelas-gelas yang memberikan nasib berbagi dalam satu atap
dimana arahnya angin berdesir awalmula membagi kenangan
namun harus tetap catat keinginan keinginan tak sampai
aku ragu karena batas kekecewaan terlalu dekat
kian malam menghempaskan dalam mimpi mimpi
tak pasti
Dik, engkau
isyaratkan semua kekalahan dalam benak merongga di dada
senantiasa kita memburu dengan masing masing kekalahan
siapakah engkau wahai? Dalam keterasingan ini mestinya kita menyimpan
rahasia
sampai bintang
bintang lupa mencari langitnya
dan purnama
menjadi kering memantau bayang bayang di atas pijakan tak jelas
dik, entah pada
arah yang mana engkau berjalan menuju rumah, entah usai pada pintu ke berapa
akan selalu engkau bukakan harapan?
Lewat perjamuan
ini kau suguhkan zat yang membuat aku begitu cepat sampai ke langit
tubuh berpacu
dengan waktu dan belajar terbang bersama burung-burung
gelas kita mulai
kosong, dik
tidak ada yang
sia-sia dalam penantian
tidak ada
tersisa
dalam hasrat yang selalu sama
entah kapan mulainya, mata ini telah menyatu
dalam hitungan
paruh waktu yang bergerak cepat
dalam bilangan
angka yang berlalu
Perjamuan
manakala menemukan batas akhir
kita sama sama
lelah
pulanglah, dik
masih ada yang menunggu di rumah
sisakan
kerinduan ini buat esok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar