Bila kaki kaki musim menjenguk
kudapati ia sedang iseng menggurat kata
dengan pena bibir
airmata
merah
dan cakrawala lukisan lembut
iringan jalan
nuju persimpangan mimpi
menuntun cerita dari sarang sajakku
menghuni kediaman
atau selalu sesadar napas panasi aliran dahaga
sampai mata, pusaran panas
daratan kembara menepi riak habisrasa
terbenam
semau-maunya!
Musim kepada camar resah
tak segampang cemburu
mencuri-curi
sarang cintamu
Begitu lama terbang bayangmu
deras menimpa runtuhan hujan
seperti lukisan wajah air
memantul mantul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar