Sajak : DG Kumarsana
Purnama tidak
pernah singgah disini
ketika mendung
tidak membawamu pulang
melewati jalan
rumah selalu sama
purnama muncul
saat airmatamu tumpah bersama hujan jatuh di pelataran hatimu
dimana akan
singgah nanti
di rumahmu?
atau di rumahku
Purnama ini
telah menandakan bahwa kita sama sama satu tujuan untuk berumah dalam cahaya
tak bakal
meruntuhkan airmata, ketika mendung telah mencairkan kekecewaan
purnama.....
masihkah kau bernama bulan
ketika cahaya redup sekilas dibayangbayang
awan hitam
ataukah engkau tengah bersembunyi
dibalik gincu yang kau pinjam dari ibumu
ketika mulai belajar remaja
dimalam dimana sang kekasih menyentuh relung hatimu
yang malu-malu mengatakan:
"bulan, apakah kau masih kanak-kanak...."
kini engkau seorang purnama yang belajar tersenyum
dalam polesan bibir memerah tersentuh cahaya
malam
masihkah kau bernama bulan
ketika cahaya redup sekilas dibayangbayang
awan hitam
ataukah engkau tengah bersembunyi
dibalik gincu yang kau pinjam dari ibumu
ketika mulai belajar remaja
dimalam dimana sang kekasih menyentuh relung hatimu
yang malu-malu mengatakan:
"bulan, apakah kau masih kanak-kanak...."
kini engkau seorang purnama yang belajar tersenyum
dalam polesan bibir memerah tersentuh cahaya
malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar