Senin, 13 Februari 2012

PEREMPUAN BERGINCU MALAM ( 5 )


Beginilah kalau moralitas mengelupas
engkau jadikan mainan api
            panas berhamburan bara
            mengapa tanggalkan doa dan hempaskan ke atas langit
            dosa dosa yang masih nyaman menyelimuti dukamu
            atas dogma gugurkan daun daun, kau katakan itu sebuah pesakitan
            berdarah tanpa wajah dosa, tanpa peduli akherat mencatat catat
anak anak senantiasa lahir mengganti masa depan
            (tertawa menggelitik, tertawalah akibat kenakalan yang pernah terjadi)
            melupakan kemesraan yang pernah terjadi
pada suatu hari nanti akan menjaga beranda ini dengan berbagai lambaian tangan
dari warna air ketuban yang pernah pecah dengan sendiri
tanpa perlu campur tangan para bidan itu mengetuk dengan mantra-mantra
seperti lidahmu sembarang berucap
lahirlah aku kali ini
dan jalanilah hidup
            : sebagai sebuah doa doa yang pernah menekuk
                        ketuban ibunya



                                                    Cemara-pajang, maret’09                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar