Beginilah kalau moralitas mengelupas
engkau jadikan mainan api
panas
berhamburan bara
mengapa
tanggalkan doa dan hempaskan ke atas langit
dosa
dosa yang masih nyaman menyelimuti dukamu
atas
dogma gugurkan daun daun, kau katakan itu sebuah pesakitan
berdarah
tanpa wajah dosa, tanpa peduli akherat mencatat catat
anak anak senantiasa lahir mengganti masa depan
(tertawa
menggelitik, tertawalah akibat kenakalan yang pernah terjadi)
melupakan kemesraan yang pernah
terjadi
pada suatu hari nanti akan menjaga beranda ini
dengan berbagai lambaian tangan
dari warna air
ketuban yang pernah pecah dengan sendiri
tanpa perlu campur tangan para bidan itu mengetuk
dengan mantra-mantra
seperti lidahmu sembarang berucap
lahirlah aku kali ini
dan jalanilah hidup
:
sebagai sebuah doa doa yang pernah menekuk
ketuban
ibunya
Cemara-pajang,
maret’09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar