Senin, 30 Januari 2012

SUATU MALAM DI TUKAD YEH GANGGA TABANAN


Sajak : DG Kumarsana
 
Kalaulah lelaki itu datang lagi
pasti bukan karena airmata seorang wanita yang pernah dititipkan disini
mengalir bersama hilir tukad yeh gangga berakhir bersama gelombang lepas
                                                            -pasih yeh gangga, tak berbeda di waktu asal


Wanita itu selalu menghias wajahnya dengan selapis pelangi
yang dipetik dari hangatnya purnama, berkalung tasbih lupa dipahat lewat aksara
berlapis lapis mantra yang pernah punah
di usianya malam hari dia mencatat berapa lama sebuah jarak dalam perkawinan
lelaki itu berjibun suara ditelan cekat memaparkan
masa depan

Disini alirnya tukad yeh gangga menapak gelombang laut lepas arah airnya
diam memanah ikan-ikan mengail samar-samar bayangnya di atas air
membayangkan putri duyung muncul dilegendakan pesisir tukad
ataukah hanya penjelmaan seekor buaya putih, sang penunggu arusnya deras
kapankah airmata itu kembali sebagai sebuah janji, rohnya selalu datang
                                                                        meminta minta
dia selalu menganggap airmata hanyalah simpanan cerita masa lalu
kalaulah dia datang lagi - tidak sebagai layonsari mengusap airmata
satu- satu
jatuh mengail bayangnya keemasan

Kalaulah lelaki itu datang apakah sebagai Jayaprana latah mengusap tissue di wajahnya
Layonsari kelu
-          terimalah
kalau :
menakar-nakar usia
malam hari
sebagai sebuah perkawinan roh
tak pernah selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar