Jumat, 20 Januari 2012

ASMARA TIDAK TUMBUH DI JALAN,SAYANG!


Sajak : DG Kumarsana

 
Sayang, cinta itu tidak tumbuh di jalan kendati kebanyakan tanpa sengaja bertemu tatap untuk saling jatuh cinta
karena cinta ketika berada di tengah kebisingan jalan dalam deru derap jalanan gilasan roda-roda cidomo sepanjang jalanan yang penuh tahi tahi kuda
                                    : adalah cinta yang menggelitik
begitulah cinta kita sayang, manakala dompetku kosong melompong yang tak akan jelas merawat kasih sayang ini hanya dalam kiasan kata kata kosong
itu bohong, sayang!
sayang, ternyata cinta ini tidak tumbuh di jalan yang juga kebanyakan sengaja dipertemukan di setiap suasana hati yang menyenangkan
                        dan kutahu saat itu dompetku lagi penuh terisi usai gajian
tapi sayang, cinta ini mungkin perlahan terpendar lamur, kabur dan nyungsep di selokan manakala melewati pelaminan perjalanan panjang setiap hitungan cicilan akhir bulan kita : tekor!
Sayang, cinta itu tidak tumbuh di jalan, pada setiap cerita kita pungut sebagai pernak-pernik yang akan kita kalungkan pada atap rumah kita yang bocor termakan cahaya panas dan hujan
jikalau engkau ketemu kasih sayang di jalan yang menjanjikan janganlah percaya, sebab merekalah yang menjajakan kekecewaan tersembunyi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar