Jumat, 27 Januari 2012

PLN HARUS GANTI RUGI


Pemadaman listrik semakin parah

 
Apakah janji PLN ketika dijabat oleh Dahlan Iskan? Dan seberapa jauh janjinya pada beberapa pengguna jasa listrik sudah dipenuhi? Dahlan Iskan pada waktu itu telah melaunching penyelesaian pemadaman listrik secara nasional hingga akhir tahun 2011, namun kenyataannya pemadaman listrik yang terjadi secara berkesinambungan bulan bulan belakangan ini bukan merupakan sebuah realisasi janji. Solusinya memang ada di angka 2011, namun bukan tanggung jawab angka 2012. Nah! Pemadaman yang terjadi beberapa hari terakhir bisa berkisar antara 2 hingga 3 jam.
            Salah satu harian terkemuka di NTB memaparkan begini:
            Tingginya intensitas pemadaman listrik di Lombok dalam beberapa hari terakhir ini bukan saja membuat resah kalangan masyarakat luas. Seorang pengamat ekonomi, Dr. Basuki Prayitno saat dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Rabu (25/1) kemarin mengatakan, pemadaman listrik yang tak kenal waktu sudah merugikan masyarakat, baik dari aspek sosial maupun aspek ekonomi.
            Dari aspek sosial misalnya, sudah menimbulkan kerugian yang besar kepada anak anak sekolah, karena secara tidak langsung banyak tugas dan pelajaran yang harus diselesaikan malam harinya tidak bisa rampung karena terganggu tidak mengalirnya listrik.
            Sementara dari aspek ekonomi, banyak pengusaha-pengusaha kecil yang pendapatannya kurang karena tidak bisa mengolah ataupun mengoperasikan pekerjaannya yang mengandalkan listrik. Sehingga tak jarang usaha masyarakat yang akan lumpuh kalau saja pemadaman akan terus berlanjut dan tidak ada jaminan dari pemerintah.
            Contohnya saja, banyak industry kerajinan di Sekarbela yang mandek dan mengakibatkan banyaknya tenaga yang terpaksa mengisi waktu dengan kekosongan karena tidak ada usaha lain yang diandalkan selain dari usaha yang mengandalkan listrik ini.
            “PLN harus mengganti kerugian masyarakat, karena aturan dalam standar pelayanan minimum, beberapa jam saja masyarakat dirugikan, harus ada penggantian dari pihak terkait, setidaknya dengan memberi makan atau apa,” cetusnya.
            Apalagi beberapa waktu lalu, Dahlan Iskan disebutkan sudah me-launching penyelesaian pemadaman listrik secara nasional hingga akhir tahun 2011 yang berlangsung di Senggigi, mengingat NTB tercatat paling parah pemadaman listriknya di Indonesia.
            Hutang PLN kepada masyarakat katanya sudah terlanjur banyak, dan tidak ada realisasi dari janji-janji yang dilontarkan kepada masyarakat untuk bebas pemadaman. Untuk itu, perlu katanya pihak PLN dan pemerintah daerah bergandengan untuk mencari solusi menyelesaikan permasalahan yang berlarut ini.
            Paling tidak dengan meminta bantuan kepada PLN pusat untuk segera mengatasi krisis listrik sekarang ini, karena bukan saja merugikan beberapa bagian masyarakat di NTB secara khusus. Bahkan dikhawatirkan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi NTB yang tidak bisa meningkat.
            Karena BIL saja yang menjadi indikator pertumbuhan ekonomi NTB masih banyak disesalkan pelayanan listriknya oleh penjemput tamu, bahkan sudah berimbas pada banyaknya investor yang mempertimbangkan menanamkan investasi di NTB.
            “Investor sudah pada mikir berinvestasi, karena tidak mungkin listrik akan disediakan sendiri oleh investor ini, sehingga untuk membangun hotel dan sebagainya masih dipertimbangkan lagi,” katanya.
            Kalau saja hal ini hanya karena faktor cuaca, baginya tidak menjadi masalah. Akan tetapi dirinya tetap tidak menjamin pemadaman akan berakhir akhir-akhir ini saja, karena sejauh ini tidak ada jaminan yang nyata yang diberikan pihak PLN. (bul)


Sumber : Suara NTB edisi Jumat, 27 Januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar