Sabtu, 21 Januari 2012

NEGERI PERJAMUAN DADU -2-


Sajak : DG. Kumarsana

 
Seperti biasa Sekuni tajam dalam tatapan ibarat pedang dalam peringai kata-kata
dadu kematian telah bergulir, balai-balai keheningan ditiup angin
demikianlah balai sabha menjadikan korawa dalam seratus teriakan
Yudhistira yang nelangsa, paruh mata dadu buta
tapi mata hati widura senantiasa mengajarkan bertobat
dan terus bertobat
bagi pendengaran korawa yang kian menghilang diam diam
dalam gendang telinga pecah

Drupadi menggigil dalam pelukan alam, gigilnya kemesraan ganjil
kata hati siapakah sang suami menjadikan dirinya sisi-sisi gelap mata dadu
dalam permainan yang selalu terkatung-katung akan nasib
tak jelas!
            Mengantungi keajaiban
Rimba belantara membayang
dalam pengasingan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar