Minggu, 29 Januari 2012

MAKIN LANGKA TENAGA AA DI KFA MATARAM


Dari Jendela Peracikan :

 
Pada salah satu rubrik halaman iklan Lombok Post ada dimuat kalimat begini: Dibutuhkan tenaga Asisten Apoteker berumur tidak kurang dari 25 tahun dan bersedia di tempatkan dimana saja. Perusahaan raksasa farmasi Kimia Farma saat ini memang benar-benar membutuhkan tenaga AA yang konon langka diperoleh di Mataram. Manakala muncul sebuah pertanyaan, apakah saya akan di tempatkan di Kupang atau Aceh? Eh, ntar dulu belum apa-apa kok sudah balik interview. Tapi ketika penulis sempat tanya  bagian audio-visual employe-nya jawabnya: tenaga yang akan diperoleh ini (yang kalau memang berminat kerja di Kimia Farma) akan di tempatkan di jalur jurusan Selong-Sumbawa- Bima yang perusahaan maha besar Kimia Farma tengah menempatkan outlet-outlet KSO-nya di daerah nun jauh disana.
            Kenapa tenaga AA di Mataram masih langka? Terbukti dari outlet-outlet yang ada di Kimia Farma mataram hampir rata-rata dihuni oleh tenaga part-timer, tenaga kerja yang dimaksud ada yang mengambil pekerjaan sambilan  sebagai tenaga PNS kesehatan, ada juga yang ”nyambil” kerja di apotek swasta lain. Entah yang benar mana, pekerjaan di perusahaan swasta lainnya dianggap sebagai sambilan? SK-nya sebagai PNS di kesehatan sebagai sambilan atau pekerjaan di Kimia Farma itu sendiri dianggap sebagai sambilan. Terlepas dari permasalahan ”nyambil” atau tidak ’nyambilnya’ bekerja di Kimia Farma, yang pasti manajemennya harus cerdik untuk menggiring perusahaan untuk tercapai target laba yang diharapkan, Kimia Farma pada outlet pelayanan harus mampu mempertahankan para pelanggan, membina hubungan baik dengan para pelanggan.
Walaupun tenaga AA di Kimia Farma Mataram masih dianggap kurang mencukupi dan masih ada jabatan yang dirangkap untuk memenuhi standard kriteria operasional. Kita melihat pertimbangan manajemen untuk pengiritan biaya pegawai, bisa jadi dan masuk akal.
            Barangkali saking langkanya tenaga murni AA yang ada di Kimia Farma Mataram sampai-sampai pada bulan mei 2008 baru-baru ini, Bisnis manager Kimia Farma Mataram menempatkan koordinator teknis non AAnya pada satu atau dua outlet Kimia Farma apotek. Muncul syak wasangka pro-dan kontra di kalangan tenaga-tenaga AA yang ada, baik  yang telah cukup lama bekerja atau yang baru bekerja. Kenapa tenaga non AA yang ditempatkan sebagai penanggung jawab teknis apotek. Apakah tenaga AA yang ada tidak memiliki nilai kompentensi dan kurang kualifield. Barangkali Tenaga murni yang ada yang dimaksud kurang murni berkolaborasi dengan manajemen utamanya kolaborasi dengan atasannya sangat kurang? Bisa jadi tenaga non AA yang memiliki nilai kolaborasi dianggap lulus kompentensi dan memenuhi standard kwalitas sejajar dengan AA. Tenaga koordinator teknis cukup dijabat tenaga non AA saja  atau dengan melihat lokasi dokter in-house yang ada di outlet barangkali outlet Kimia Farma apotek tetap menerima resep-resep yang mudah terbaca seandainya timbul permasalahan menyangkut teknis sesuai dengan teori-teori kefarmasian menyangkut teori resep, farmakologi, maksimal dosis obat, specialite dan sinonim obat menyangkut bahasa latin dan lain-lain-dan lain-lain yang tidak bisa secara spesifik kita paparkan disini. Seandainya muncul permasalahan, ataupun terjadi kesalahan yang bersifat insidentiil disana cukup tanggung jawab diserahkan pada apoteker selaku asisten manager pelayanan dan koordinator teknis cukup sebagai simbolis saja sebagai jabatan dalam bayang-bayang.
Mumpung belum ada tenaga AA yang benar-benar murni di Kimia Farma Mataram ini atau ada pertimbangan teknis lainnya dari Bisnis manajer.Ini namanya manajemen ”seandainya” , manajemen ”Barangkali bisa”atau menejemen ”Coba-Coba”. Semua tenaga bisa dicoba, dipercayakan di satu bidang, kalau tidak cakap ya buang saja, toh masih ada tenaga lain yang bisa dicoba. Kan ada pelajaran manajemen ”Praktis Asal tidak morat-marit” yang bunyinya begini, the right man on the wrong place? Bukan!.Tapi jangan heran, tenaga AA pun bisa memiliki standar kwalitas tidak lebih dari apoteker. Karena kalau kita melihat perkembangan KFTD belakangan ini, bisa kita lihat ada beberapa tenaga AA yang naik peringkat sebagai kepala cabang dengan melalui uji kompetensi.Terlepas daripada tenaga AA di KFA ataupun tenaga AA di KFTD patut acung jempol buat BM Mataram telah bisa memilih tenaga berkualitas yang nilainya sejajar dengan AA yang ada di Kimia Farma. Mudah-mudahan pertimbangan  kompetensi ini bukan atas dasar quisener ”like and dislike” sehingga rekan-rekan non AA lainnya sejajar dengan SMU atau sekolah paket C sekalipun  yang punya ambisi menjadi kortek, supervisor bahkan MAP berperingkat kepala cabang sekalipun bisa benar-benar berkolaborasi dengan baik dan benar-benar memanfaatkan waktunya yang senggang untuk banyak belajar.(DGK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar