Sabtu, 30 Maret 2013

DUNIA HILANG MATA



Ribuan anak mengalirkan airnya dari matamu
Menembang asmara seribu cinta bagai kanak kanak menampung muara
Hingga usia tak mampu memendam jalannya waktu bergulir
Mengakhiri cerita.
Hari ini sebuah tayangan berita televisi. Berita pembunuhan seperti piknik negeri khayalan. Perkelahian antar kampung bagai kebengisan terkendali waktu.Perampokan diantara desing peluru. Anak-anak yang dilahirkan dalam senjata kebuasan. Mata polos menonton. Dan beberapa bulan berlalu.
Dunia mencekam. Kanibal menjadi sebuah cerita humor. Tak habis waktu bercerita.
Anak-anak belajar mengeringkan airmata dengan urat belati ditikamkan aurat ibunya. Dunia membalik bola mata. Tubuh kering tak menyimpan kesakitan. Dan habis orang-orang menembang. Telinga sudah tidak mendengar sebagai telinga. Karena cinta seribu tahun yang hilang sebagai cinta.
Dimana orang orang memburu kebahagian
Orang hilang diburu waktu.
Ribuan anak lupa menangisi airmatanya yang pernah keluar dalam sebutan kesakitan kesakitan. Rasa yang telah hilang tak memenuhi hatinya. Rasa yang mahal untuk dirasa. Hanya ibumu yang tahu ketika mengajari menangis. Dunia tanpa bola mata yang mengayun-ayunkan waktu perlahan habis tak menghuni. Ribuan anak tak memiliki airmata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar