Kamis, 09 Mei 2013

STASIUN GAMBIR JAKARTA MENANTI PAGI SEMPURNA



Umbu Landu Paranggi


Kabut terakhir,
            pelahan  surut ke arah barat
merecikkan sosok sunyi,
            di bangku tunggu yang berangin
sejauh itu jua percakapan,
            meresonansi di rahang ruang sendat
stasiun di mana kota jantungmu di mana
            menjanjikan segala pertarungan
bersiap-siaplah, berdamai dengan hati
            masuk suaramu, tebaran mega biru
memburu fajar di mana,
            pelintasan membayangi pelintasan
pergumulan akan dimulai lagi,
            segera padang Kristal gemuruh adegan
sekian cerita, kenangan dan gigi waktu
            memahat-mahat siang malammu segera
terjaring langkahmu dalam pusaran jakarta

Jakarta, oktober 1969
Pelopor Yogya, 22 februari 1970
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar