Sekuntum bunga kupersembahan padamu
menanam kubur kubur
baru melintas dari beberapa rumah yang pernah terbangun
memberikan hidup,
anak-anak serta bayi yang belum lahir
kau persiapkan susu
hingga ketika harus menetek di puting yang tak mengeluarkan cairan
kini satu satu rumah itu
ambruk
tak memberikan
kerindangan dari terik panas manakala berteduh
atau tempat menyimpan
mimpi ketika berusaha merebahkan keletihan
yang sarat dengan buruk
cuaca di luar jendela
menatapmu sekuntum
bunga yang mulai layu termakan rapuh jejalan usia
kering tanpa perlu
airmata yang biasanya dimuntahkan mendung hitam
kau tak mengenalnya
rumah yang satu itu:
tanpa kembang kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar