Umbu Landu Paranggi
Cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali
Bertahan
karena sajak pun sanggup merangkum duka gelisah
kehidupan
baiknya mengenal suara sendiri dalam mengarungi
suara-suara
dunia luar sana
sewaktu-waktu mesti berjaga dan pergi, membawa
langkah
ke mana saja
Karena kesetiaanlah maka jinak mata dan hati
Pengembara
dalam kamar berkisah, taruhan jerih memberi arti
kehadirannya
membukakan diri, bergumul dan menyeri hari-hari
tergesa
berlalu
meniup deras usia, mengitari jarak dalam gempuran
waktu
Takkan jemu napas bergelut di sini, dengan sunyi
dan
rindu menyanyi
dalam kerja berlumur suka-duka, hikmah pengertian
melipur
damai
begitu berarti kertas-kertas di bawah bantal,
penanggalan
penuh coretan
selalu sepenanggungan, mengadu padaku dalam
manja
bujukan
Rasa-rasanya padalah dengan dunia sendiri manis,
bahagia
sederhana
di rumah kecil papa, tapi bergelora hidup kehidupan
dan
berjiwa
kadang seperti terpencil, tapi gairah bersahaja
harapan
dan impian
yang teguh mengolah nasib dengan urat biru di dahi
dan
kedua tangan
manifest,
antologi puisi 9 penyair Yogya 1968
Tidak ada komentar:
Posting Komentar