Rabu, 21 November 2012

SEBATANG KRETEK MENGULUM LIURMU



malam melenggang dengan penuh upaya
matamu teduh bibir hitam mengulum senyum
masih tinggal sebatang
membasah gincu memoles seakan turut terbang bersama asap
yang menyembur tubuhmu
hilang dalam bayang
tinggal sebatang membuat malam kian galau
mengusap bibirmu
malam kian terasa basah
diantara liur mengering

Tidak ada komentar:

Posting Komentar