Camar lintasan langit
membidik bulan
lima hitungan
jejak kosong sejak
memburu-buru angin
menawar kesangsian latah
begitu jauhnya gelora laut biru
suatu hari punya jarak menjanjikan mimpi mimpi
kata
hari esok nuansa lingkari
bening
kekosongan jiwa retak menyangsi
gugatan
waktu
getaran
matahari
kita lewat persimpangan, lewat tahun depan
bercakap-cakap di langit
tak berhingga
sambil menggembalakan gelora
Camar lintasan laut
bermata tak membidik
tajam
matahari tak usah memburu
sayap sayap
patahan senyap
kalau dalam kelenggangan hasrat
sendiri,
menatap
gelombang tinggi menjulur julur
tubuhmu
dari
sapuan bianglala
Camar begitu melintas
terpaku
resahku
lima bilangan waktu menghadang kabar
riak sesalan diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar