MATARAM- Nasib sial
menimpa Ir (inisial, Red), pemuda asal Lombok Timur yang dinyatakan lulus dalam
seleksi Brigadir Polisi (Brigpol) tahun 2013 dieliminasi.
Ir dieliminasi usai pengumuman di Narmada Convention
Hall. Alasannya, orang tua Ir meminta kepada panitia agar anaknya tidak dikirim
pendidikan ke Mojokerto, Jawa Timur. Namun, permintaan tersebut tidak direspons
panitia. Sehingga, orang tua Ir menceritakan tentang masalah yang dialami
anaknya.
Menurut sumber Koran ini, orang tua Ir menceritakan
tentang tangan anaknya yang patah kepada panitia. Namun, saat tes jasmani
panitia meloloskan, hingga penentuan akhir.
“Tangannya pakai pen. Untuk itu, orang tua minta agar
anaknya ditempatkan pendidikan di Belanting, Lombok Timur,” kata sumber yang
minta namanya tidak dikorankan.
‘Sumber menjelaskan, sebelumnya peserta telah melakukan
pengecekan kesehatan jasmani sebelum ikut brigadir polisi. Setelah diamati dan
direkomendasikan oleh dokter, kondisi dia tidak bermasalah.
“Rekomendasi itu jadi pegangan dia untuk ikut,” jelasnya.
Setelah diseleksi, tim kesehatan dari Polda dan Mabes
tidak mempersoalkan. Bahkan, anak tersebut dinyatakan lulus, dan siap untuk
ikut pendidikan.
“Anak tersebut diminta panitia untuk menandatangani untuk
mengundurkan diri. Karena, anak itu diancam tidak bisa ikut lagi jika tidak mau
menandatangani. Anak itu akhirnya menuruti permintaan panitia,” tandas sumber
mengakhiri percakapan.
Kabidhumas Polda NTB AKBP Sukarman Husein yang
dikonfirmasi persoalan itu mengaku hanya mendengar saja. Ia belum berani
memastikan adanya salah satu peserta yang lulus, kemudian dieliminir. “Memang
saya dengar ada keluhan seperti itu. Tapi saya cek dulu,” katanya kemarin sore.
(mis)
Sumber Lombok Post (
sabtu 1 juni 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar