Setiap malam dia datang menggariskan rembulan lewat
wajahnya kuyu,
setiap malam dia membekaliku sebait kata lewat
mimpi...
bawalah dan aku seolah menangkap pengharapan kalau
besok hatimu berubah,
kalaupun tidak barangkali aku tengah mempersiapkan
hati bengkak
beserta obat-obat yang siap ditenggak
lewat pil pahit menawar nanah yang setia kau
titipkan
pada setiap titik titik kenikmatan
mengerang dalam igaumu
hingga sempurna pergumulan ini
dalam kehangatan semalam
Setiap malam dia membawakan kegelisahan yang sama
pada setiap tubuh yang berbeda
hingga lupa tubuh sendiri
harus bersandar pada hati yang mana
lereng pengsong,2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar